Monday, June 7, 2010

"Piniluta"

"Rubaya pun piniluta dera prasthi..."

Dan tertutuplah nibhananya ketika prasthi bertumpuk hebat mengalahkan paramatatwa...
Berderai hebat mengacuhkan segala nyata.
Menyerang pusak yang bertengger di atas kepala manusia sejak lahir.

Pranaja ini tak juga kunjung diam. Selalu beringsut-ingsut pergi, mendatangi malam. Merebah dalam sunyi.
Tapi malam kini tak melulu sunyi. Sudah terlalu ramai untuk becerita hebat, mengadu antara pranaja dengan sang pusak... Tak bisa disatukan. Ratri yang sunyi dulu tak didapatkan kini, maka mundurlah rubaya menuju pagi. siapa sangka pagi kini lebih sunyi dibandingkan malam, sang ratri.

Ah, Prasthi selalu merayu...Tak tahu diri didepan ratri...


No comments:

Post a Comment