Wednesday, November 24, 2010

Mengintipi kamu!


Dan lalu aku di belakangmu, mengikuti sambil mengintip.
Melihat polahmu. Menerka gerakmu. Menciumi langkah diam-diammu.
Ya, kamu itu! Yang entah seperti apa sekarang, terlihat dari terkaanku.
Baru saja aku diingatkan oleh gambarmu. Dan kembali aku merajuki diri, terlalu inginkan kamu di kota itu.
Agar aku tak perlu mengintip lagi, merobohkan dinding telusuri rel, datangi kamu sambil terus meracau. Gila!

Hei, kemari! iya, kamu! Lelaki yang selalu diam. Aku melulu yang meracau.
Kamu hanya bisa berbisik kecil di telingaku malam itu, ogoh-ogoh. Sambil mata kita terus memperhatikan ramai orang, berpura-pura. Atau kamu hanya bisa menyapa di dalam layar. Aku tak mau mengintip lagi!


:: Untuk lelaki di sebuah gerbong ::

No comments:

Post a Comment