Tuesday, January 11, 2011

Rimang

Namanya Rimang, baru aku temukan barusan di sebuah halaman buku yang kubaca.
Yang kubayangkan, Rimang memiliki rambut hitam panjang dan lurus. Bermata bulat dan berkulit sawo matang.
Maka rimang pun mulai bercerita.

"Pagi. Aku dilahirkan mamak pagi hari. Dan dukun bayi bilang pada bapak, aku seorang perempuan. Mamak dan bapak bukan seorang kaya raya pemilik perkebunan atau memiliki banyak ternak. Mamak hanya seorang guru ngaji di surau kampong. Dan bapak hanya seorang petani yang kadang juga mengajari ngaji atau bela diri. Aku dan dua adik laki-lakiku besar di kampong ini. Hidup kami senang, walaupun kadang mamak harus pintar-pintar mengatur persediaan beras dan laok. aku ingat betol, ketika bapak sakit keras suatu hari. Mamak menggantikan bapak bekerja di ladang. Sedangkan aku sebagai anak terbesar, membantu paman Abu untuk memetik hasil kebunnya. Dan sekantung kecil singkong bisa kubawa pulang. Begitu berminggu-minggu sampai bapak sembuh."

Maka kututup halamannya, membayangkan Rimang. Rambut panjangnya pasti tertutup kain atau terikat menghindari keringat di leher. Dan kubayangkan surau kecil tempatnya mengaji. Dapat aku bayangkan bagaimana gerak tangan lincah milik Rimang memetik hasil kebun Paman Abu.
Maka Rimang pun meneruskan ceritanya.

"Suatu kali, mamak mengajakku ke rumah temannya di kampong lain yang tidak jauh dari kampongku. Mamak bilang, aku akan diajari menari oleh sahabatnya. Entah itu menari apa. Bahkan aku tak pernah melenggok sekalipun. Mamak pun tak pernah mengajariku menari sebelumnya. Aku berpakaian rapih. Pakaian yang biasa aku pakai dalam perayaan Hari Besar. Kami berdua naik andong menuju tempat angkutan umum berkumpul. Dan perjalanannya tak begitu lama. Tak sampai satu dendang selesai, kami turun. Jalanannya beraspal. Banyak sekali orang. Dan mamak menggamit tanganku, kami menyebrang hati-hati."

Aku kembali membayangkan dendang yang akan membuat Rimang menari, melenggok dengan indah. Menari seperti apa si Rimang nanti ?

(Kita lanjutkan lagi nanti) _Ruanghangat 16 Desember'10_